Namaku Toni umur 30th, nama istriku Diah umur 27th. Diah mempunyai
bentuk tubuh yang sangat proporsional, dari tinggi badan 165cm dan
ukuran payudaranya benar-benar sangat serasi. Ditunjang dengan kulit
putihnya yang lembut, serta rambut lurus panjang sebahu dengan kilau
hitamnya.
Waktu itu sehabis melahirkan anak pertama kami, Diah terlihat bodynya
menjadi mekar semua. Waktu itu ada keinginanku untuk mengajaknya salah
satu salon perawatan tubuh guna mengembalikan keindahan tubuhnya seperti
semula. Namun kata Diah menyarankan nanti aja kalo sesudah anak kami
umur 1th, dimana Diah sudah tidak menyusui lagi.
1 tahun berlalu sesuai dengan yang aku janjikan akhirnya kami menuju
salah satu salon tempat perawatan tubuh. Disitu saya baca fasilitasnya
sangat lengkap, mulai dari massage sampe luluran dan spa pun tersedia.
Selain itu juga didukung oleh para ahli yang saya liat semuanya wanita.
Kira-kira 1minggu 3x saya mengajak Diah kesalon tersebut, Selama kurang
lebih 2 bulan. Hingga para pegawai disalon tersebut sampai hafal dan
mengenal kami. Sampai pada akhirnya Diah menjadi pelanggan salon
tersebut. Kadang-kadang 1 minggu sekali Diah aku ajak kesana sekedar
untuk relaksasi, kalo tidak 2 minggu sekali.
Pada awal bulan memang saya tidak diperkenankan masuk untuk melihat
proses perawatan tubuh pada istri saya, karena laki-laki dan salon
tersebut memang diperuntukan bagi wanita. Akhirnya mereka menawarkan
kepada saya sebagai pelanggan tetap, bahwa di salon tersebut juga ada
sebuah penginapan yang letaknya dibagian dalam salon tersebut.
Penginapan itu berupa kamar-kamar untuk pelanggan, dimana terjaga
privasinya. Dengan fasilitas AC, jacuzi, kamar mandi uap dan tidak lupa
springbed yang nyaman, dengan tujuan bagi wanita yang sudah beristri,
sang suami bisa ikut menemani didalam tanpa mengganggu pelanggan salon
yang lain khususnya wanita. Dengan adanya penawaran seperti itu tentu
saya ambil.
Selesai reservasi kami diantar ke sebuah kamar yang telah saya pesan
didepan. Kami dipersilahkan masuk dan menunggu dipanggilkan ahlinya
perawatan tubuh. Tidak terlalu lama pintu kamar diketok seseorang.
Ternyata datang juga orang yang kita tunggu. Seorang wanita namanya Ani,
kulitnya putih bersih, cantik dan cukup sexy juga menurutku. Ternyata
selama ini Ani lah yang sering menangani perawatan tubuh istriku. Waktu
aku panggil mbak dia malu katanya umurnya masih muda dari saya, akhirnya
untuk lebih akrab aku panggil Ani aja.
"Mbak Diah ada keluhan apa? Atau mau sekedar relaksasi saja?" tanya Ani.
"Yach sekedar relaksasi aja An, dah lumayan lama ndak kesin.i" jawab Diah.
Lalu Ani mengusulkan kepada Diah kalo massage ringan disertai luluran
keseluruh tubuh. Sebelumnya Ani mempersilahkanku duduk disofa didalam
kamar tersebut, sambil menyarankan sebuah minuman semacam jamu kepadaku.
Yang katanya bisa menambah stamina dan menghilangkan lelah ditubuh,
sambil menunggu istriku. Datang juga akhirnya minuman tersebut agak
hangat dan rasanya ternyata manis, saya pikir pahit karena jamu. Ani
menyalakan sebuah alat berupa aroma terapi untuk menambah suasana yang
nyaman dan rilex. Kemudian Diah disuruh melepaskan semua pakaiannya,
karena yang pertama adalah luluran keseluruh tubuh.
Setelah tubuh istriku Diah telanjang total serta merta Diah berbaring
diatas kasur memunggungi Ani. Mulailah Ani melumuri punggung hingga
kekaki Diah dengan ramuan lulur yang aku sendiri kurang paham. Sambil
jari jemari kedua tangannya memijat Diah mulai dari leher, bahu,
punggung pantat dan sampe ke kaki. Setelah agak lumayan lama, Ani
menyuruh istriku berbalik menghadap kedepan, terlihat bukit payudara
Diah yang dulu sehabis menyusui terlihat kendor dengan warna puting agak
kehitam-hitaman, sekarang sudah kencang dan warna putingnya terlihat
merah muda menggemaskan. Dilulurinya seluruh badan Diah oleh Ani dari
atas sampe
bawah tak luput payudara dan meqinya. Mulai pemijatan ringan dari leher
turun kedada, sampe payudara dan puting istriku tak luput dari
pijatannya. Kulihat Diah merasa nikmat dan terdengar sedikit desahan
kecil tanda kenikmatan tersebut.
"Gimana mbak Diah, enak yaaa?" tanya Ani.
"Iya An, pijatanmu bener-bener bikin relax dan nikmat dirasakan." jawab istriku.
Dengar hal seperti itu dimana kondisinya yang sangat nyaman dan rilex
sepertinya pikiranku cuex aja, aahhh itu khan proses umum dalam terapi
pikirku. Ani melanjutkan pijatannya sampe kebawah dan sekarang tidak
hanya memijat paha dan kaki Diah saja tetapi jari-jemari Ani yang lentik
memainkan bibir vagina dan klitoris Diah. Digosok-gosok dan dielus
dengan lembut membuat klitoris Diah makin menonjol dan keliatan sebesar
biji kacang tanah. Sebelumnya memang sejak melahirkan istriku Diah
selalu mencukur rambut disekitar vaginanya biar nampak bersih. Desahan
demi desahan terdengar lirih tapi pasti, nafsu birahi Diah perlahan
mulai meninggi. Hebat juga pikirku si Ani ini bener ahli dalam
merangsang sesama wanita. Ya memang dalam pandangan istriku sebelumnya
merasa jijik melihat hubungan sex antar wanita atau lesbian. Tapi
anehnya diperlakukan oleh Ani seperti itu diem aja yaaa?
"Mbak Diah, apa boleh vagina dalamnya saya beri lulur supaya bersih?" tanya Ani.
"Boleh aja ndak apa-aappapa kok An" jawab Diah terbata-bata oleh kenimatan.
"Mas ngijinin khan, kalo Vagina mbak Diah juga saya bersihkan, supaya
kalo berhubungan lebih nikmat mas" kata Diah kepadaku sambil merayu dan
minta ijin dahulu.
Jawabku "boleh aja kok", khan juga suatu proses terapi pikirku.
Aneh juga pikiranku bisa seperti itu, selain itu aku juga terangsang
melihat perlakuan Ani kepada Diah. Mungkin karena minuman tadi atau
aroma terapi yang bener-bener membuatku rilex dan bersikap cuex. Setelah
mendapat ijin, Ani melanjutkan niatnya. Saya liat jari telunjuk Ani
mulai keluar masuk meqi Diah. Pelan-pelan dengan gerakan yang lembut,
sedang ibu jari Ani menggosok-gosok klitoris istriku. Tidak terlalu lama
dan keliatannya Diah juga belum orgasme, Ani menyudahi permainannya.
Ani mengatakan kepadaku bahwa ini bagian dari ritual rilexsasi katanya,
jadi tidak perlu sampe orgasme. Terlihat di raut muka Diah akan
ketidakpuasannya. Selesai hal tersebut, Ani meminta Diah mandi untuk
membersihkan badan. Tadinya Diah ogah-ogahan beranjak dari tempat tidur,
mungkin aja karena tidak puas. Tapi Ani berkata katanya ini baru
sebagian saja dan nanti akan ada yang lebih hebat. Mau juga Diah mandi
dijacuzi dengan air hangat hingga bersih. Selesai mandi dan mengeringkan
badannya dengan handuk, Diah duduk disofa disampingku sambil berbalut
handuk saja.
Ani sedikit ngobrol-ngobrol dan katanya, "apa mau dilanjutkan atau istirahat dahulu?"
Belum sempat aku jawab ehh Diah udah nggak sabar ngomong duluan, katanya "ok aja selagi seger badannya."
"Apa ndak sebaiknya mbak Diah minta pendapat dan ijin dari mas Toni sebagai suami?" Pinta Ani kepada Diah.
"Gimana mas boleh ndak tawaran Ani tadi?" pinta Diah.
"Boleh-boleh aja khan memang sudah seharusnya" jawabku. Karena dalam pikiranku memang seperti itu prosesnya.
Kemudian aku menanyakan pada Ani, "sebetulnya proses selanjutnya seperti apa?"
Ani menerangkan "untuk selanjutnya pijatan-pijatan yang ringan dan kalo
mau juga bisa sampai kepuasan kenikmatan yang dalam, itupun kalo mas
Toni mengijinkan", terang Ani kepadaku.
"Bukannya aku tadi sudah memperbolehkan" jawabku.
"Iya mas, tapi nanti ada satu syarat bila mas Toni bener-bener
menyetujui" kata Ani. "Kira-kira seperti apa syarat tersebut?" tanyaku.
Ani menjelaskan bahwa sebetulnya syaratnya sangat mudah yaitu Ani
menyuruhku tetap diam dan tidak boleh mencampurinya waktu bekerja, atau
Ani tidak menjamin akan kesuksesan terapi ini. Dengan berat hati asal
bisa menyenangkan istriku ndak apa-apa untuk mengambil resikonya.
Setelah semua setuju akhirnya Ani meminta Diah melepaskan ikatan handuk
yang melingkar menutupi keindahan tubuh sexy nya. Dan menyuruh Diah
untuk berbaring rilex di tempat tidur dengan menghadap kedepan.
Perlahan-lahan tapi pasti Ani mulai memijat kembali seluruh tubuh Diah.
Tak lupa kedua payudara Diah ikut diremas-remas dan dipilin putingnya
hingga tegak berdiri. Dan tak lupa meqinya Diah juga digosok dan
lubangnya dimasukin jari telunjuk Ani, dengan gerakan yang simultan,
mulai kelihatan desahan-desahan Diah. Terlihat meqinya mulai basah dan
licin. Desahan kenikmatan dan racauan Diah mulai terdengar sangat jelas.
Sebentar lagi terlihat istriku Diah akan orgasme, secara disengaja Ani
menghentikan aktifitasnya.
"An kekenapa berberhenti? Aaku hampir nyampee nichh" kata Diah.
"Tenang aja mbak Diah, sekarang mbak tanya suami dulu apa masih mau diteruskan atau tidak" jawab Diah.
"Mas boolehh yaa diterusin, aaku dah nanggung nich please yaaa please banget" Diah merayuku. "Gimana mas toni?" tanya Ani.
Akupun mengiyakan karena kulihat Diah sudah bener Birahi Tinggi.
Kemudian Ani tiba-tiba saja mengajakku pindah dari sofa dan duduk
dikursi kayu biasa dan dengan cekatan dia mengikatku dengan kencang ke
kursi. Sebelum hilang kagetku Ani mencoba menenangkanku, katanya ini
sebagai jaminan kata-kataku supaya tidak mengganggu pekerjaannya.
Setelah itu Ani keluar kamar, didalam aku lihat Diah sepertinya sudah
tidak memperdulikan aku lagi. Kulihat kedua tangannya sibuk meremas
payudara dan menggosok bibir meqinya, seakan-akan sudah tidak sabar.
Sesaat kemudian Ani masuk, dan yang bikin aku kaget dibelakangnya dia
mengajak 2 orang laki-laki tinggi sekitar 180 cm, berkulit hitam dan
berotot kekar. Keduanya memakai piyama. Ani memperkenalkan bahwa
keduanya adalah asistennya dan ini adalah service plus dari salon. Belum
sempat hilang kagetku, Ani memberi isyarat kepada keduanya. Serta merta
mereka melepaskan piyamanya. Busyet ternyata dibalik piyama, mereka
tidak mengenakan selembar kainpun. Terlihat penisnya belum berdiri tapi
sudah lumayan besar.
Ani menggandeng tangan Diah istriku untuk turun dari tempat tidur.
Sesaat kemudian seperti kerbau yang dicokok hidungnya, Diah langsung
berjongkok dihadapan mereka. Tanpa ada perintah, Diah langsung menghisap
salah satu penis pria tersebut hingga bener-bener membesar. Kira-kira
besarnya sebesar kaleng fanta slim dan panjangnya sekitar 20 cm. Aku
lihat Diah hanya berhasil mengulum topi bajanya tidak sampai bisa masuk
semua di mulutnya yang mungil. Salah seorang laki-laki negro tersebut
mengangkat Diah dan membaringkannya diatas tempat tidur. Ditempelkan
penisnya yang besar dibibir meqi istriku, secara perlahan-lahan dan
pasti penis itu dipaksa masuk kelubang meqi Diah. Bleeezzz masuk juga
penis tersebut disertai erangan, desahan kenikmatan Diah. Mula-mula
penis tersebut dimaju mundurkan secara perlahan-lahan hingga meqi Diah
terbiasa dan tidak merasa sakit. Terlihat sangat jelas sekali penis
orang negro itu menggosok dan mengaduk-aduk meqi Diah. Terlihat wajah
Diah hanya sesaat sudah akan mencapai orgasmenya yang tertunda.
"Aaaahhhaaahhh aakuuu keeluarrr ssssstttttt" teriak Diah.
Melihat Diah yang semakin bergairah, satu orang negro yang laen
mendekatkan penisnya kemulut Diah. Tanpa ada perintah, langsung penis
hitam dan besar dikulum walaupun hanya topi bajanya saja yang masuk.
Gerakan penis sinegro dalam meqi Diah yang beraturan keluar masuk
membuat Diah semakin larut dalam nafsu sexnya.
Sambil mengulum penis sesekali dikeluarkan serta meracau, "ohhhoohhhh
yesss eennakk teeruusss... kenthuuu akku sepuaassmu aahhhhaaahhh...
aakuu.. aku mau nyaammpeee ooooohhhhhhhhh." Seiring teriakan, akhirnya
Diah orgasme yang kedua hanya dalam selang waktu kurang dari lima menit.
Ani dan aku hanya menonton dari dekat.
"Gimana mbak Diah, enak mana dikenthu suamimu apa merasakan penis orang negro ini?" tanya Ani.
"Eeenakkk baangettt An, aaku... akuuu pengen terruuusss... aaaahhhhh aakkuuu keluar lagiiii Annn." jawab Diah.
Seperti sebuah shock therapy ditelingaku mendengar jawaban Diah istriku.
"Wah mas Toni terangsang jugaaa yach liatin istrinya dikerjain orang laen." kata Ani.
Memang jujur saja aku bener-bener terangsang, sampe si adikku keliatan
menyembul didalam celana jeans panjangku. Negro yang dikulum penisnya
gantian menggantikan temannya untuk merasakan meqinya Diah. Sekarang
Diah disuruh Dogstyle, tak kalah besar penis yang kedua ini dengan mudah
masuk dan mengobok-ngobok meqi istriku. Karena meqinya Diah sudah basah
dengan sperma kewanitaannya yang telah 2 kali orgasme.
"Gimana mbak Diah, tuh lihat suami kamu juga terangsang liat mbak
dientotin orang, liat tuh adiknya keliatan khan nonjol dalam celana
hehehe..." canda Ani.
"Maaasss... masss suka yaaa liat Diah diiientotin ama orang laen sssshhhhhh..." kata Diah sambil mendesah keenakan.
"Ngomong aja mas ndak usah malu ini service gratis kok dari kami, khan
itung-itung sebagai suatu variasi kenikmatan sex dalam keluarga
hehehe..." rayu Ani.
Mau ndak mau aku mengakuinya sebagai suatu rekreasi kehidupan sex. Aku
liat Diah sedang diDogstyle dan dari depan Diah mengulum penis negro
yang satunya. Dengan sangat bernafsu, Diah mengulum penis si negro
hingga keluar air liur dan terdengar suara-suara srruuuupp... sruuuup...
seperti orang sedang makan sup. Setelah itu Ani menyuruh kedua negro
tadi melakukan penetrasi ke anus dan meqi Diah. Mendengar itu Diah kaget
dan berusaha menolak.
"Tenang aja mbak Diah, paling sakit sedikit kok, mau khan bikin suasananya tambah panas?" rayu Ani.
Belum sempat dijawab, seorang negro yang lagi memompa penisnya dalam
meqi Diah langsung mengeluarkan penisnya dan mengarahkan ke anusnya
Diah. Sedang yang seorang lagi sudah siap dengan berbaring menunggu Diah
memasukan penisnya kedalam meqinya. Blezzzz dua penis melakukan
penetrasi saling bergantian di anus dan di meqi istriku Diah.
Mendapatkan sensasi permainan sex yang baru, membuat Diah kehilangan
kontrol meracau mendesah mengeluarkan kata-kata yang sungguh
mengagetkan.
"Ooohhhh yaaaa teerruuusss... terruuus eenntooot aakuuu ssoodomi akkku
enntottt meqiiikkuuu... ohhh yeeeesss ooohhhh maasss Toooniii
aaakkuuu... aaakkkuuu uuddaahhh jadddiiii buudakkksex akuuuu udddaaahhh
jaaddiiii LONTHEEE..." teriak Diah.
Entah berapa kali Diah mengalami orgasme dan saya liat kedua negro sudah
sekitar satu jam menyetubuhi istriku. Melihat itu Ani hanya
senyum-senyum, kemudian dia melepaskan ikatanku karena aku juga merasa
tidak akan mengganggu. Kemudian 2 orang negro mulai keliatan akan
orgasme, dengan komando Ani kedua negro itu mencabut penisnya sejurus
kemudian membaringkan Diah terlentang diatas tempat tidur. Dan satu
persatu mereka menyemprotkan air maninya ke dalam mulut istriku dan
dipaksanya untuk menelan. Terlihat sperma kedua negro itu putih
kekuning-kuningan serta lengket dan agak bau. Mau tidak mau istriku
menelannya, bener-bener bagaikan seorang pelacur. Selesai kedua negro
itu memakai piyamanya dan ngeloyor keluar kamar.
"Gimana mbak, puas dengan permainan tadi?" tanya Ani.
"Puas sekali An makasih yaaa.."
"Buat mas Toni juga makasih mas" jawab Diah.
"Tenang mbak Diah, Ani masih punya hadiah juga buat mas Toni" jawab Ani.
Belum hilang rasa penasaranku hadiah apa yang bakal aku terima.
Tiba-tiba Ani melepaskan semua bajunya dan telanjang bulat didepanku.
"Tadi mas khan dah liat istrinya bermain sama orang lain, sekarang mas saya hadiahi tubuh Ani, mau khan mas?" tanya Ani.
Tanpa menunggu lama, aku lepas juga semua pakaian yang menempel
dibadanku. Aku ciumi bibirnya Ani terus turun ke bukitnya yang putih dan
montok. Aku remas-remas dan sedikit digigit, sedang tangan kananku
mengexplorasi meqinya Ani. Aku masukin satu jari telunjuk kemeqinya,
tambah lagi 2 jari tengah dan jari manis mengobok-obok meqinya Ani. Kini
Ani hanya bisa mendesah dan meracau kenikmatan.
"Mass... masss Toni aakuuu keluar masss aaahhh ssssshhhhh" teriak Ani pada orgasme pertamanya.
Tanpa menunggu foreplay yang lebih lama karena saat itu adikku sudah
berdiri tegak walaupun tak sebesar punya kedua negro tadi, aku masukin
ke meqinya Ani. Langsung aku pompa dengan keras hinga terdengar suara
plokk... ploookkk ketika buah pelirku memukul-mukul bibir vaginanya Ani.
Aku terlentangkan Ani sambil aku kulum kedua bukit payudaranya
bergantian. Kemudian aku balik dia dengan posisi Dogystyle hingga Ani
mencapai 2kali orgasme.
"Teruuusss maasss ooohhh nikmat banget masss.... terruuuussss entoott
akuuu masss ssshhhhh aahhhhh aakkkuu keluaarrrr..." teriak Ani.
Setelah sekitar lebih dari 30 menit, kurasakan penisku mulai berdenyut
tanda mau orgasme. Cepat-cepat aku minta Ani untuk mengulumnya aaahhh..
akhirnya aku keluarin spermaku kedalam mulut Ani dan ditelan oleh Ani.
Selama percintaanku dengan Ani, istriku Diah hanya melihat disamping
kami. Tidak mengganggu atau melarang seperti aku melihat Diah saat
bersetubuh dengan 2 pria negro.
"Wah mbak Diah, ternyata suami kamu hebat juga yaaaa. Aku aja ampe 2 kali keluar." Puji Ani.
Diah hanya mengiyakan saja mendengar pujian untukku. Kemudian Ani
mengingatkan kalo tadi sepertinya Diah berkata lonthe untuk dirinya.
Mendengar itu Diah jadi tersipu-sipu malu sambil mencubit Ani. Posisi
kami bertiga saat ini sedang telanjang semua. Ani akan memberi hadiah
lagi kepada Diah, pikirku ini hadiah kagak ada habis-habisnya.
"Semoga mbak Diah dan mas Toni tetep berkunjung ke salon kami. Maka Ani
kasih hadiah spesial buat mbak Diah, semoga mbak Diah tidak
tersinggung." kata Ani.
Sesaat Ani merogoh tas yang dibawanya dan mengeluarkan seuntai kalung
berwarna silver, ditengahnya ada gantungan bertuliskan salon tersebut
dan diujung kalung tersebut di sambungkan oleh 2 cicin mirip anting. Ani
langsung menelpon ke recepsionist untuk mendatangkan kembali kedua
negro tadi. Kaget juga aku dan Diah, apa mau ada percintaan lagi pikir
kami berdua. Sebelum kami bertanya Ani langsung menenangkan kami.
"Jgn takut mas, Ani hanya minta bantuan tenaga mereka berdua aja kok." kata Ani.
Akhirnya datang juga kedua negro tadi. Ani meminta istriku Diah
berbaring terlentang di atas tempat tidur. Setelah itu kedua negro
itupun naik ke kasur dan tanpa aba-aba mereka menjilati kedua puting
susu istriku. Terlihat kedua puting susu istriku semakin mencuat
menegang tanda istriku mulai terangsang. Ani langsung memerintahkan
mereka berdua memegangi kedua tangan dan kaki istriku. Ani juga meminta
istriku menggigit pelindung gigi. Heran pikirku mau diapakan lagi
istriku ini.
"Jangan khawatir mas dan mbak, relax aja nanti pasti bagus deh hasilnya." kata Ani.
Belum sampai aku mau menjawab tiba-tiba aku melihat Ani sudah memegang
jarum, dan keliatannya jarum tersebut biasa dipakai buat bikin lubang
piercing. Langsung bles... bles... dua kali Ani menusukan jarum tersebut
ke kedua puting Diah yang sudah menegang. Dan dengan cekatan, Ani
memasukkan ujung kalung tadi yang ada antingnya, masing-masing ujung ke
satu puting. Terlihat istriku Diah meronta kesakitan sambil menggigit
pelindung giginya yang diberikan oleh Ani. Sekarang istriku diminta
berkaca dan di dadanya tergantung sebuah kalung perak bertuliskan nama
salon tersebut dan di balik nama salon pada gantungan kalung bertuliskan
dengan huruf kapital "LONTHE"
Sebelum Ani dan kedua negro tersebut pergi, Ani mengajakku untuk
menonton adegan percintaan kembali Diah dengan si negro. Aku dan Ani
hanya menonton Diah disetubuhi untuk yang kedua kalinya dan sekarang
kedua negro tersebut menyetubuhi Diah bergantian hingga satu jam lebih.
Dengan tehnik bergantian saling menggantikan, bila sang negro satu mau
keluar dia berhenti dan digantikan rekannya begitu terus berlanjut.
Terdengar racauan, teriakan dan desahan kenikmatan Diah yang tak
terlukiskan hebatnya. Sambil mengeluarkan kata-kata jorok seperti Diah
teriak-teriak menyebut dirinya bener LONTHE.
Hal ini mendapatkan tepuk tangan dari Ani dan berkata "sekarang mbak
Diah bener-bener seperti lonte sejati dan selamat buat mas Toni yang
sudah menjadi germonya." Plok... plok... plok... suara tepuk tangan Ani.
Memang itu dikatakan Ani dalam suasana yang sangat akrab jadi tidak
sampe rasanya aku pengen marah. Setelah satu jam lebih, akhirnya kedua
negro itupun mencapai orgasmenya dan menumpahkan seluruh spermanya ke
dalam rahim istriku Diah. Akhirnya Ani mengucapkan terima kasih pada
kami berdua atas kunjungannya dan kami pun chekout. Dalam perjalanan
kerumah, kami bercerita tentang kesan-kesan di salon tersebut. Dan tak
lupa istriku Diah terus memandangi kalung barunya yang menggantung
didada, tepatnya menggantung dikedua puting susunya. Karena pulangnya
ternyata Diah hanya mengenakan baju yang sedikit longgar tanpa
memakai Bra.
"Mas, lain kali kita kesana lagi yaaa." pinta Diah.
Aku jawab, "ok aja, asal aku juga boleh main sama tukang salonnya yang cantik-cantik."
THE END
3 comments:
Pijat sensual khusus wanita ,, dgn pria dewasa 39thn ,, info lanjut add pin sy d0474a94 ,, area bekasi tks
Pijat sensual khusus wanita ,, dgn pria dewasa 39thn ,, info lanjut add pin sy d0474a94 ,, area bekasi tks
AYO SEMUA BERMAIN DI TOGEL PELANGI
JANGAN LEWATKAN PROMO DARI KAMI
KONTAK KAMI :
BBM : D8E23B5C
WHAT APPS : +85581569708
LINE : togelpelangi
WE CHAT : togelpelangi
LIVE CHAT 24 JAM : WWW-TOGELPELANGI-NET
SALAM JACKPOT DARI KAMI :)
Post a Comment